Uncategorized

SIMULASI

Tulisan ini terinspirasi dari sebuah tulisan di IG Ustadz @doniriw, bertajuk Corona dan Masa Depan Dunia. Lalu segala kecamuk yang sebelumnya tersumbat, seperti menemukan kerannya.

Masa yang dijanjikan itu pasti datang. Tentang akhir jaman, satu persatu tanda-tanda yang disampaikan Rasulullah SAW berabad lalu, bermunculan. Tak ada yg tahu pasti kapan. Tapi tentu ia semakin dekat.

Jangan heran, ketika nanti Dajjal datang dengan segala kejelekan rupa dan sifatnya, tetap akan memiliki banyak pengikut. Karena sekarang pun sudah nyata ada. Orang yang sudahlah tampang tak berkharisma, perilaku pun tak elok. Namun ada saja orang yang menjadi pengikutnya, menjadi mendukung yg selalu menyanjungnya. Membenarkan segala argumen konyolnya, mengamini segala tindak tanduknya.

Dajjal jelas-jelas Allah turunkan ke bumi dengan kewenangan untuk menyesatkan umat manusia, tentu mudah baginya memanipulasi perkara yang salah menjadi benar, benar menjadi salah. Sekarang pun ada (banyak) orang-orang biasa, yang entah bagaimana, bisa menjadikan para pengikutnya buta, tuli, dan kebas membedakan benar dan salah. Padahal secara dzohir mereka masih punya mata, telinga, dan hati.

Tak perlu naik pitam sepertinya, saat di tengah pandemi ini masih ada saja orang-orang tanpa kepentingan, yang petantang-petenteng berbekal tawakkal (saja) menjemput mati (yang katanya) berganjar syahid. Wajar, yang mengingatkan kita hanya sekelas ulama, umaro, dan ilmuwan. Wajar, karena makhluk yang diingatkan berbahaya itu tak terlihat, sangat kecil, sampai-sampai banyak yang menganggapnya tak ada. Karena ada saatnya nanti Dajjal muncul, akan ada orang-orang yang mengingkari wasiat Rasulullah untuk lari dan bersembunyi darinya. Ia memilih keluar dan menemuinya, berbekal prasangka kuat iman. Naudzubillah …

Saat ini kebutuhan pokok makanan masih tersedia, masih bisa dicari walau untuk beberapa kalangan terasa sulit. Di satu sisi, ada golongan berkecukupan yang justru memiskinkan diri. Alih-alih membantu, malah memilih ‘menggorok’ leher rakyat dan saudaranya. Menimbun barang-barang yang banyak diperlukan, melampaui yang dibutuhkan dirinya. Bukan hanya tak ingin membantu, malah ikut menyusahkan.

Saat diperintahkan untuk berdiam diri di dalam rumah jika ingin selamat. Saat kadang kita tahu menghadapi sesuatu yang salah, tapi tak kuasa menolak. Saat kita tahu yang benar, tapi gengsi untuk mengakui. Ketika keselamatan diri dan keluarga adalah yang utama diperjuangkan. Maka sangat boleh jadi kita sedang diajak melakukan simulasi.

Masa itu akan datang. Kapan? Entah. Satu yang pasti ia semakin dekat, dan waktu kita tak banyak.

Leave a comment